Muhammadiyah Wiradesa.com – Hari Ahad, 20 Oktober 2024 menjadi hari bersejarah bagi Bangsa Indonesia, hari itu Indonesia memiliki Presiden ke 8 dengan dilantiknya Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia Periode 2024 – 2029.
Sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, negara ini telah dipimpin oleh sejumlah presiden dan wakil presiden. Berikut ini adalah daftar lengkap presiden dan wakil presiden Indonesia, mulai dari pasangan proklamator Soekarno-Hatta hingga pasangan terbaru Prabowo-Gibran.
1. Soekarno – Mohammad Hatta (1945-1967)
Soekarno, sebagai presiden pertama Republik Indonesia, bersama Mohammad Hatta sebagai wakil presiden, memimpin sejak kemerdekaan Indonesia. Keduanya dikenal sebagai proklamator dan memimpin Indonesia melalui masa-masa awal setelah kemerdekaan hingga periode Demokrasi Terpimpin.
2. Soeharto (1967-1998)
Soeharto menggantikan Soekarno pada tahun 1967 setelah situasi politik yang tidak stabil pada era akhir pemerintahan Soekarno. Selama 32 tahun, ia memimpin Indonesia melalui masa Orde Baru dengan fokus pada stabilitas politik dan pembangunan ekonomi. Pada masa pemerintahannya, jabatan wakil presiden berganti beberapa kali, di antaranya:
Sri Sultan Hamengkubuwono IX (1973-1978)
Adam Malik (1978-1983)
Umar Wirahadikusumah (1983-1988)
Sudharmono (1988-1993)
Try Sutrisno (1993-1998)
3. BJ Habibie (1998-1999)
Setelah Soeharto mundur pada tahun 1998 akibat krisis ekonomi dan demonstrasi besar-besaran, BJ Habibie yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden naik menjadi presiden. Masa pemerintahannya berlangsung singkat, tetapi ia memainkan peran penting dalam proses reformasi, termasuk membuka kebebasan pers dan memulai pemilu yang lebih demokratis.
4. Abdurrahman Wahid – Megawati Soekarnoputri (1999-2001)
Abdurrahman Wahid, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Dur, menjadi presiden ke-4 setelah pemilu demokratis pertama di era reformasi. Namun, masa jabatannya berakhir lebih cepat karena pemakzulan oleh DPR pada 2001, dan Megawati Soekarnoputri, wakil presiden saat itu, menggantikannya.
5. Megawati Soekarnoputri (2001-2004)
Sebagai presiden wanita pertama di Indonesia, Megawati memimpin dari 2001 hingga 2004. Dalam masa pemerintahannya, Indonesia terus berusaha pulih dari krisis ekonomi dan politik. Megawati memperkuat demokrasi dengan melanjutkan reformasi institusi negara.
6. Susilo Bambang Yudhoyono – Jusuf Kalla (2004-2009)
Pada pemilu 2004, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terpilih sebagai presiden ke-6 Indonesia dengan Jusuf Kalla sebagai wakil presidennya. SBY menekankan reformasi birokrasi dan penanggulangan korupsi dalam masa pemerintahannya.
7. Susilo Bambang Yudhoyono – Boediono (2009-2014)
SBY terpilih kembali untuk periode kedua pada pemilu 2009, kali ini dengan Boediono sebagai wakil presiden. Dalam masa ini, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil meskipun dihadapkan pada tantangan global seperti krisis keuangan dunia.
8. Joko Widodo – Jusuf Kalla (2014-2019)
Joko Widodo, atau yang lebih dikenal sebagai Jokowi, menang dalam pemilu 2014 dan menjadi presiden ke-7 Indonesia. Dengan Jusuf Kalla kembali sebagai wakil presiden, pemerintahan Jokowi fokus pada pembangunan infrastruktur dan reformasi pelayanan publik.
9. Joko Widodo – Ma’ruf Amin (2019-2024)
Pada pemilu 2019, Jokowi kembali terpilih untuk periode kedua dengan Ma’ruf Amin, seorang ulama dan mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagai wakil presiden. Pemerintahan periode ini menghadapi tantangan besar akibat pandemi COVID-19 dan krisis global lainnya.
10. Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka (2024-2029)
Pada pemilu 2024, Prabowo Subianto terpilih sebagai presiden ke-8 Indonesia bersama Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden. Prabowo, yang telah berkiprah lama di dunia politik dan pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan, akhirnya memenangkan kursi presiden setelah beberapa kali mencalonkan diri.
Pemerintahan Prabowo-Gibran diharapkan akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan dalam negeri maupun luar negeri, dengan fokus pada stabilitas keamanan, pembangunan ekonomi, serta penguatan kedaulatan nasional.